makanan cinta datang lagi. 🙂 kali ini, dari lokananta.
ah, bahkan saya yang sering mengklaim diri sebagai tukang makan, nyatanya tidak pernah menjejakkan kaki ke sini. eh, tapi sebenernya saya dejavu saat memasuki warung makan ini dengan koplak. rasanya pernah ke sini.
“pernah nyobain chocolate melt-nya lokananta engga?” tanya koplak tempo hari. saya menggeleng. emang blon pernah, plak!
dan dia mengusung saya kemari. iya, ke lokananta. chocolate melt pun dipesan, dan minta dihidangkan usai kami menyantap makan berat.
chocolate melt … dan asupan yang konon legendaris itu pun menjejali mulut saya, tak lama setelah saya menghentikan suapan pasta fettucini black peper yang terakhir.
ya. enak.
hanya enak?
mmm … apalagi ya plak? saya bingung mendeskripsikannya.
jujur saja, chocolate melt-nya enak. paduan es krim yang dingin dan cokelat hangat yang kemudian melumer saat di iris di bagian tengahnya, membikin hati ini adem. hanya saja, saat mengakhiri suapan terakhir, saya menyadari betul chocolate melt-nya ini enak banget dan manis banget.
eits, kalau sudah ada kata ‘manis banget’, maka saya engga boleh banyak-banyak menyantapnya.:) anyway, saya tetap menikmati chocolate melt ini. tahu kenapa? karena bersama dengan si koplak dan satu kolega kami. 🙂
terimakasih untuk membawa saya kemari plak.